Jumat, 23 Agustus 2019

HOREE QURBANKU SAMPAI DESA

 " Mas aku pesan sate kambing 10 tusuk dan krengsengan daging."

"Oh ya jangan lupa, tulang sumsum juga," kata Anin saat pesan menu di restoran.
"Masya Allah Anin, banyak sekali pesan makanannya?" Tanya Bunda.


"Anin kan suka banget semua makanan kambing, hmmm...nyam...nyam,"jawab Anin.
"Iya bunda tahu, kalau Anin suka banget sama masakan kambing, tapi kan nggak usah pesan makan banyak-banyak, emangnya Anin bisa ngabisin semua?" TanyaBunda lagi.
"Tenang aja Bun, Isya Allah Anin bisa ngabisin semua hehe," Jawab Anin semangat.


30 menit berlalu
"Aduuh Bun, perut Anin
kekenyangan,"kata Anin mengeluh.
"Nah kan,Anin sih kebanyakan makannya," kata Ayah.
"Yah bantu habisin sate Anin ya, Anin sudah gak kuat lagi," tambah Anin.
"Gimana sih? Tadi katanya siap ngabisin?" Tanya Ayah.
Akhirnya sisa makanan Anin pun dihabiskan oleh Ayah dan Bunda.
Didalam mobil saat perjalanan pulang darirestoran, Ayah menasehati Anin.
"Anin, lain kali kalau pesan makanan jangan banyak-banyak, kalau nggak habis gimana?" Tanya Ayah.
"Kan kita sudah bayar ya, ya terserah kita kan mau dihabiskan atau tidak," jawab Anin.
"Iya kita sudah bayar, dan hak kita mau dihabiskan atau tidak, tapi alangkah baiknya makan secukupnya, kan dosa kalau membuang makanan," kata Ayah menasehati.
"Anin tahu nggak, diluar sana banyak anak-anak kecil kelaparan, dan harus kerja keras banting tulang hanya demi sesuap nasi," tambah Ayah.
"Iya maaf Yah, Anin nggak akan mengulangi lagi," kata Anin.
"Gimana kalau besok lusa Anin, Ayah ajak ke suatu tempat yang akan buat Anin senang," kata Ayah.
"Wah tempat apa Yah? Anin jadi penasaran," tanya Anin

***
Tiga hari kemudian, Anin, Ayah, dan Bunda naik mobil bersama menuju pedesaan.
"Emangnya kita mau kemana sih Bun?" Tanya Anin kepada Bunda.
"Tunggu aja ya," jawab Bunda semakin membuat penasaran.
Sampailah mereka disebuah mushola kecil disebuah desa terpencil.
"Mereka bagi-bagi daging Qurban ya Yah?" Tanya Anin.
"Iya benar Anin, lihat mereka sangat senang sekali menerima daging qurban tersebut,"
"Mungkin bagi Anin, daging kambing adalah makanan biasa, tapi bagi mereka, makan daging mungkin hanya sekali dalam setahun, yaitu saat hari raya Idul Adha," kata Ayah.
Tiba-tiba ada seorang bapak menghampiri.
"Terima kasih ya Pak Abdul, bantuan kambingnya sudah kami terima, dan warga sini sangat gembira," ucap bapak tua tersebut.
"Jadi Ayah menyumbang kambing disini?" Tanya Anin. Ayah pun mengangguk kecil.

"Terima kasih ya Yah, maafkan Anin yang tidak mensyukuri rezeki pemberian Allah."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar