Jumat, 23 Agustus 2019

MEMULAI DENGAN GAIRAH RUQYAH

  Pengobatan melalui ayat-ayat Al Qur'an dan doa-doa dari Nabi SAW itulah yang disebut Ruqyah Syar'iyah. Lawanya adalah Ruqyah Syirkiyah, yaitu pengobatan yang tidak berdasar Al- Qur'an dan hadits dan bertentangan dengan prinsip-prinsip keimanan.'Auf binMalik Al Asyja'i  berkata,'"Pada masa jahiliyah, kami sering melakukan ruqyah (pengobatan dengan doa dan obat alami). Lalu kami bertanya kepada Nabi,"Wahai Rasulullah SAW, bagaimana pendapat tuan hal itu?"Nabi SAW berkata,"Coba tunjukan saya bagaimana ruqyah kalian!" Nabi mengatakan," Ruqyah tidak dilarang selama tidak syirik (menyalahi keimanan)"(HR Muslim).

  Usman bin Abil Ash As Tsaqafi mengadukan penyakitnya kepada Nabi SAW lalu beliau menyuruhnya meletakkan tangan dibagian tubuh yang sakit dengan membaca doa dipandu Nabi SAW sebanyak tujuh kali. (HR Ahmad).

  Aisyah mengatakan,"Ketika Nabi SAW sakit, ia membaca doa-doa untuk dirinya sendiri dan meniupkan dibadanya. Jika sakitnya parah, sayalah yang
membacakannya, lalu mengusap dengan tangan kanannya untuk keberkahan." (HR Muslim).

  Malaikat Jibril juga menjenguk Nabi SAW yang sedang sakit dan bertanya "Apakah tuan sakit?" Nabi SAW menjawab,"Ya." Lalu jibril membaca doa ruqyah untuknya. Menurut penulis kitab Zaadul Ma'aad,Ibnu Qayyim Nabi SAW melakukan ruqyah dengan doa-doa, obat-obat alami dan panduan suara antara keduannya. Ia mengatakan,"Saya pernah sakit di Mekah, lalu saya membaca Al Fatihah beberapa kali pada air Zam-Zam untuk saya minum. Ternyata saya sembuh. Sejak itu setiap ada orang sakit yang datang kepadaku, saya berikan ruqyah dengan cara itu."

 Jika anda mebaca surat Al Fatihah, Al Falaq,An Nas, ayat kursi dan doa-doa kesembuhan dari nabi SAW ketika anda sakit, maka anda telah melakukan ruqyah. Jadi ruqyah bukan monopoli seseorang. Semua orang bisa melakukannya.Tapi, jika uqyah dibaca oleh orang yang shaleh tentu lebih besar kemungkinannya dikabulkan Allah SWT. (QS. Al Maidah :27)

  Hubungananatara doa ruqyah dengan pembacannya seperti senjata dan tentara dalam perang. Jika senjatanya canggih, tapi tentarannya tidak terampil, maka senjata itu mubazir, ahkan bisa salah sasaran. Dan jika tentarannya terampil serta cerdas tapi senjatannya rusak, maka tidak akan bisa melumpuhkan musuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar