Minggu, 21 Juli 2019

JEJAK PEDAGANG

1. Dalam Peradapan Islam

    Umat islam tak hanya dikenal melalui cendekiawannya yang cemerlang. Namun, umat islam juga melahirkan banyak pedagang andal yang menggerakkan kehidupan ekonomi. Nabi Muhammad SAW pun merupakan seorang yang piawai dalam dunia perdagangan. Banyak pula sahabat yang berkecimpung dalam perdagangan hingga mampu menopang dakwah islam.Makkah yang menjadi tempat kelahiran islam, selain menjadi pusat kegiatan keagamaan karena adanya Ka'bah, juga mewujud sebagai pusat perdagangan,Demikian pula dengan Madinah. Kedua kota inisarat dengan aktivitas perdagangan. Para pedagang muslim kemudian menjelma menjadi sebuah komunitas perdagangan yang aktif. Seiring perkembangan dan kekuasaan Islam, kegiatan dagang muslim kian maju pula.Ini terjadi saat kekuasaan islam membentang dari Turkestan hingga samudra Atlantik.

   Kekuasaan islam islam juga meliputi tiga perempat Laut Mediterania, termasuk Andalusia yang kini dikenal dengan sebutan Spanyol. Pengaruh Islam yang besar menghubungkan kegiatan politik dan ekonomi antara Mediterania dan Samudra Hindia.Kalifah dagang yang
bergerak antara Samudra Hindia dan Laut Mediteraia singgah pula di Semenanjung Arabiauntuk melakukan perdagangan. Pedagang Muslimpun terhubung dengan para pedagang dari India, Malaya, dan Indonesia.

  Kian luasnya jejaring perdagangan ini membuat pedagang Muslim menjadi penghubung antara Barat, baik melalui Mediterania atau Baltik maupun Timur Jauh.Mereka membawa bahan pembuat gula dari india dan juga membawa kapas ke Sisilia dan Afrika serta beras ke Sisilia dan Spanyol.Dari Cina, pedagang Muslim belajar bagaimana membuat sutra dan kertas, termasuk penggunaan kompas dan angka dari india. Dimanapun berada, mereka selalu mampu menggerakkan kehidupan bisnis dan meningkatkan nilai tukar barang.Keuntungan dari kegiatan dagang tersebut menjadi sumber penghasilan penting, baik para pedagang Muslim itu sendiri maupun pemerintah Islam saat itu.

  Untuk urusan komoditas yang diperdagangkan, pedagang Muslim memperjualbelikan beragam barang. Ada beras, rempah-rempah, dan hasil pertambangan. Namun, komoditas perdagangan yang paling penting pada masa kekuasaan islam adalah tekstil. Hal ini menyebabkan banyak bermunculan industri tekstil. Tak jarang, dalam sebuahkeluarga Karimi, semua anggota keluarga berpartisipasi dalam kegiatan produksi tekstil, termasuk menenun. Pada saat Dianasti Umayyah dan Abbasiyah berkuasa pun,merekamemiliki dan mengoperasikan pabrik-pabrik tekstil. Pabrik-pabrik tersebut tak hanya menghasilkan produk tekstil untuk memenuhi kebutuhan keluarga pemerintah,namun juga hadiah bagi penguasa kerajaan-kerajaan tetangga. Saat Dinasti Fatimiyah berkuasa, produksi tekstil masih bertahan, bahkanmengalami kenaikan. Mereka tak hanya membangun pabrik tekstil di Mesir dan Suriah, tetapi juga dibeberapa tempat lainnya di wilayahkekuasaan Islam. Di spanyol, juga didirikan banyak pabrik tekstil. Pabrik tersebut terdapat di Almeria, Murcia, Sevilla, Granada, dan Malaga.Di Asia kecil, pavbrik tekstil dibangun diSaljuq. Baghdad juga dikenal sebagai pusat industri tekstil, begitu pula Persia. Singkat kata, industri tekstil,begitu pula persia. singkat kata, industri tekstil mengalami kemajuan pesat. Dikota Tinnis,Mesir, misalnya sebuahpabrik memiliki kapasitas produksi besar. Pabrik tersebut memiliki 5000 alat tenun dan hasil tekstil diekspor. Pada akhir abad ke-10, eksportahunan Tinnis mencapai nilai 20 hingga 30 ribu dinar. Nilai ekspor sebesar itu merupakan jumlah yang lumayan besar pada saat itu.

kelanjutannya bisa langsung di download disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar