Minggu, 21 Juli 2019

KONSENTRASI

1. Pada hak-hak Ilahi

    Inilah firman Allah SWT paling populer yang menjelaskan hak  hak Allah SWT dan hak-hak manusia. Istilah hak selalu terkait dengan kewajiban. Artinya, adannya hak seseorang berarti adanya kewajiban pihak lain untuk memenuhinnya. Demikian juga sebaliknya, adanya kewajiban seseorang berarti adanya hak bagi pihak lain yang harus dipenuhi.Akan tetapi, ketentuan itu tidak berlaku dalam hubungan antara manusi dan Allah SWT. Hak - hak Allah SWT melahirkan kewajiban manusia, akan atetapi hak-hak manusia tidak mendatangkan kewajiban bagi Allah SWT. Karena manusia sebagai makhluk,tidak berhak menuntut kewajiban dari Allah SWT.Tuhan yang menciptakannya.

   Meskipun tidak ada yang berhak menuntut kewajiban dari Allah SWT, tapi Allah SWT telah menjamin pelaksanaan "kewajiban-Nya" dan tidak akan mengurangi sedikitpun hak-hak hamba-Nya, "Dan aku sekali-kalitidak akan berbuat zalim kepada hamba-hamba-Ku. (QS. Qaf [50]: 27-29).
Allah SWT juga menegaskan dalam hadits Qudsi,"Sungguh Aku mengharamkan diri-Ku untuk berbuat zalim."Allah SWT tidak hanya menunjukkan keadilan-Nya terhadap
manusia,tapi juga kemurahan-Nya yang melimpah. Antara lain dengan memberikan hak hidup manusioa dan pemenuhan semua kebutuhannya, meskipun orang itu mengingkari Allah SWT, ataupun orang itu belum melakukan penyembahan apapun kepada-Nya, misalnya kepada seorang bayi.

   Anda bisa memperhatikan sejumlah ayat Al-Quran tentang bagaimana Allah SWT melaksanakan "kewajiban-Nya" kepada manusia sebelum memerintahkanpenyembahan kepada-Nya. Antara lain, dalam surat Al Kautsar,"Sungguh kami telah memberikan kepadamu ikmat yang banyak.Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah." (QS. Al Kautsar [108]: 1-2).
   
  Dalam surat Al Waqi'ah juga di jelaskan macam-macam pemberian Allah SWT kepada manusia, "Maka terangkanlah (kepadaKu) tentang (tumbuhan) yang kamu tanam. Kamukah yang menumbuhkannya atau Kami yang menumbuhkannya? Kalau kehendaki, benar-benar Kami jadikan tanaman itu hancur dan kering, maka kamu menjdai heran dan tercengang, (mbil berkata), 'Sungguh kami benar-benar menderita kerugian, bahkan kami menjadi orang-orang tidak mendapat hasil apapun.' Maka terangkanlah (kepada-Ku) tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menburunkannya atau kami yang menurunkannya? Kalau kami kehendaki, niscaya Kami jadikan ia asin. Menganggapkah kamu tidak bersyukur? aka terangkanlah (kepada-Ku) tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya atau kami yang menurunkannya?Kalau kami kehendaki, niscaya Kami jadikan ia asin. Mengapakah kamu tidak bersyukur? Maka terangkanlah (kepada-Ku) tentnag api yang kamu nyalakan (dengan menggosok-gosokan kayu). Kamukah yang menjadikan kayu itu atau kami yang menjadikannya?kami jadikan api ituuntuk peringatan dan bahan yang berguna vbagi musafir dipadang pasi. Maka bertasbilah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Besar." (QS. Al Waqi'ah [56]: 63-74).

  Pemberian Allah SWT kepada manusia tidak hanya bersifat fisik, tapi juga non-fisik, Yaitu dengan menjagannya, merawatnya, mengambil-alih kesulitan yang dihadapinya. Menutupi dan mengampuni dosa-dosanya dan memberikan kekuatan untuk melakukan kebaikan. Yang tak kalah pentih juga adalah memberi kekuatan untuk melakukan kebaikan. Yang tak kalah penting juga adalah memberi kekuatan kekuatanuntuk melawan setan. Karena tanpa bantuan Allah SWT, manusia tidak akan mampu mengalahkannya. Sebagai mana firman Allah SWT,"Dungguh (wahai) hamba-hamba-Ku,kamu tidak dapat berkuasa atas mereka (setan-setan) dan cukuplah Tuhanmu sebagai Pelindung."(QS. Al Isra'[17]:65)

  Nabi Yusuf pun tidak mampu melawan nafsu syawatnya menghadapi gogaan wanita cantik dan kaya-raya,Zulaikha, seandainya tidak dibantu Allah SWT, sebagai mana diceritakan Allah SWT,"Sungguh wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami menjauhkannya dari kejelekan dan kekejian (zina). Sungguh Yusuf termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih." (QS. Yusuf [2]: 24).

    Secara garis besar, ada dua macam hak Allah SWT yang harus dipenuhi manusia.Pertama, mengimani eksistensi-Nya., kedua, berupa tindakan nyata yaitu menunaikan shalat, puasa Ramadhan, mengeluarkan zakat, berhaji, dan menjalankan semua perintah-Nya.Manusia harus memenuhi hak-hak Allah SWT sebelum menuntut haknya untuk dikabulkan doa-doannya. Allah SWT berfirman pada dlam hadits qudsi, "aku tidak akan memberikan hak hamba-Ku sebelum ia menunaukan hak-Ku."(HR. Thabarani dari Ibnu Abbas). Allah SWT akan lebih mencintai orang yang mendepankan hak-hak Allah SWT berupa shalat,puasa,zakat,haji,berzikir, membaca Al-Quran, betawakal, dan semua bentuk penyembahan lainnya kepada Allah SWT dari pada orang yang menuntut haknya untuk dikabulkan doannya oleh Allah SWT.

  Abu Said Al Khudry berkata, Rosulullah bersabda, Allah SWT berfirman, 'Barang siapa sibuk membaca Al-Quran dan berdzikir samapi tidak sempat mengajukan permohonan kepada-Ku, maka Aku akan memberinya anugerah yang lebih berharga daripada yang Aku berikan kepada para pemohon. Ketahuilah, nilai kalam Allah SWT lebih tinggi dari semua perkataan makhluk seperti ketinggian Allah SWT dibanding makhluk-Nya." (HR. Al Turmudzi).

  Sungguh, Allah SWT memenuhi hak-hak manusia lebih banyak dari pada manusia itu sendiri memenuhi hak-hak Allah SWT.Saatnya, Anda berkonsentrasi kepada hak-hak illahi dengan memuji dan menyembah-Nya. Semakin besar konsentrasi Anda untuk memuji-Nya, semakin banyak nikmat Allah yang akan anda terima.Meskipun Anda tidak sempat memintannya.

   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar