Sabtu, 27 Juli 2019

PAHIT MANIS

1. Di Senja Orang Tua

    Dulu sewaktu kita masih kecil, kita akan menangis kalau tidak di gendong oleh orang tua kita.. Dulu, ketika orang tua keluar rumah,kita merengek minta untuk di ajak. Seiring bertambahnya usia, orang tua perlahan-lahan mengajari kita untuk mandiri.Bukan karena kita tidak suka, tapi demi kebaikan kita sendiri. Lalu kita pun dewasa, punya penghasilan sendiri, menikah dan bisa mandiri seutuhnya. Boleh dikata, dengan kemandirian itu kita tidak lagi bergantung dan butuh pada tua. Justru orang tua lah yang membutuhkan kita. Makin tua mereka dan makin lemahfisiknya, makin besarlah kebergantungan dan rasa butuh kepada anaknya. Kadang, hajat yang mereka yang utarakan secara langsung kepada anaknya, asih jauh lebih sedikit daripada yang sebenarnya mereka simpan dihatinya.

   Satu masa kita butuh orang tua, dimasa berikutnya orang tua yang butuh kita. Itulah sunnatullah yang pasti terjadi. Siapapun tidak akan lepas dari sunnatullah ini. Karenannya, mengiringi kurun waktu yang bergulir itu,Allah SWT meletakkan janji pahala  disetiap fasennya. Saat seorang ibu hendak melahirkan, mengalami rasa sakit luar biasa. Allah SWT menjajikan pahala setara Jihad Fisabilillah kepada para ibu.Saat anak lahir, Allah SWT menjanjikan keberlangsungan pahala dari amal sholeh anak yang dilahirkannya. Sebaliknya, ketika
anak sudah memasuki usia berakal sempurna, Allah SWT berbalik menjanjikan pahala yang amat besar atas pengabdian seorang anak pada orang tuannya. Semua jan ji oahala itu diberikan, agar setiap orang yang menjadi orang tua atau juga sebagai nak, mau menjalani perannya masing - masing dengan baik. Alih - alih menjadibeban, justru ia harus dilihat sebagai kesempatan mendulang banyak pahala keberuntungan.

  Sayangnnya, ada orang - orang yang tak siap dengan sunnatullah ini. Dan yang paling banyak tak siap itu adalah anak terhadap orang tuannya. Pada satu masa, orang tua akan menjadi dilema dimana sebagai manusia kita ingin menghindari ketidaknyamanan, namun satu sisi, ketidaknyamanan itu berasal dari orang tua. Orang tua yang banyak menuntut, orang tua yang mengeluh, orang tua sakit, kebutuhan biaya untuk mereka, adalah bagian - bagian yang akan menjadi ujian kita.Ada yang berhasil menjalani pahit manis hubungan dengan orang tua dimasa senjannya. Mereka bukan tak pernah dihinggapi rasa berat, karena ujian dari Allah SWT pasti ada bobotnya, bahkan makin dekat kedudukannya dengan Allah SWT,makin besar bobot ujiannya. Tapi orang - orang ini sudah tahu bahwa sabar adalah jawaban terbaiknya. Maka mereka pun memilih sabar.

  Namun ada juga yang gagal. Mereka melihat orang tua hanya pahitnya saja. Mereka mengesampingkan bakti kepada orang tua demi kenyamanan dan menikmati hidup bersama pasangan an anak - anaknya. Semoga itu bukan kita. Kita akan berjuang menjadi kelompokyang pertama. Bukan hanya soal pahala. Tapi kepantasan seorang anak pada orangtua yang lelah berkorban banyak untuk kita.Wallahu A'lam Bisshowab...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar