Jumat, 19 Juli 2019

LIMA PRINSIP PENDIDIKAN ANAK (PRINSIP 1)

1.  Iman dan Tauhid

     Kecelakaan besar adalah ketika manusia tak mengenal Tuhannya. Lalu ia mati lam keadaan tidak beriman atau dalam keadaan menyekutukan Allah SWT.maka sehebat apapun ia di mata manusia, tetaplah ia akan merugi dan sengsara. Kesenangan dunianya tak akan pernah sampai pada kebahagiaan hakiki Sebab bahagianya didasari nafsu.kalaupun mengaku bahagia,pasti sementara. Lalu ia akan mendapati balasan akhiratnya.

     Ada tambahan urusan lagi,kalau tidak adannya iman itu faktor pendidikan orang tuannya,maka ia akan menyeret orang tuannya untuk ikut bertanggung jawab. mending kalau pertanggungjawabnya dihadapan hukum dunia.masih isa diatur sedemikian rupa. Dimainkan, Tapi kalau di akhirat? Tidak ada guna seluruh harta jawaban.aka dalam pendidikan anak, tidak ada yang lebih pentingdaripada pendidikan iman.Wajib hukumnya memberikan suasana rumah yang berhias iman untuk mereka. Gunakan pola komunikasi iman. Bicaralah dengan pembicaraan yang tidak berhenti pada apa yang dilihat dan didengar saja.Semua jadi tidak terlalu penting,sebelum itu terhubung pada satu hal yang menjelaskan sifat Allah SWT. Tentang kekuasaan kasih sayang dan janji balasan-Nya.Anak - anak punya fitrah keimanan.Maka dalam urusan ini,orang tua sebenarnya tidak membuat satu hal yang tidak pernah ada dalam diri mereka. Jiwa mereka telah tertanam iman.konon di alam Ruh, mereka berjumpa dengan Allah SWT. Bersumpah dihadapan Allah SWT. Sebagaimana FirmanNya "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan
keturunan anak - anak Adam dari sukbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka(seraya berfirma):"Bukankah Aku ini Tuhanmu".Mereka menjawab: Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar dihari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami adalah orang - orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)".(QS. Al-A'Raaf: 172)

     Tugas kita menyalakan kembali keimanan itu.Perlahan - lahan.Butuh proses memang.sesuai perkembangan daya fikir mereka. Tapi jangan membatasi diri, dengan terus menerus menganggap mereka anya anak kecil. Lalu berfikir pelajaran Tauhid itu akan diajarkan oleh guru agamanya nanti di sekolah. Salah besar. Guru Agama hanya mengajarkan teori dan dalil. Lalu diuji dengan soal ujian semester. Sedangkan iman itu. Ia ada dalam wilayah rasa. Sesuatu yang duyakini,maka perlu disentuh setiap saat. Diberikan contoh keteladanan. Dihadirkan dalam percakapan - percakapan.

     Ia juga tak bisa hadir melalui paksaan.Karenanya jangan cepatmerasa sudah menanamkan iman dengan benar. Meski melihat anakl cepat hafal Al- Quran atau tidak melawan ketika dipaksa Shalat. Bukan itu,iman adalah soal kebebasan meyakini Orang tua tak bisa memasaknya. Hanya bisa mempengaruhi sedikit demi sedikit,Terus menerus. Selanjutnya perlu diuji Apakah pendidikan iman sudah tertanam. Dengarkan komentar - komentarnya.Dengarkan responya. Perhatikan lontaran pertannyaan yang tiba - tiba muncul darinya.Apah anda melihat bibit iman pada ucapannya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar