Sabtu, 20 Juli 2019

LIMA PRINSIP PENDIDIKAN ANAK (PRINSIP 3)

3. Tanamkan keyakinan Akhirat

    Pahamkan kepada anak. bahwa seluruh perbuatan kita akan berkonsentrasidi masa yang akan datang. Ada sebuah kaidah yang pasti. Bahwa "Kita bebas memilih sebab, tapi tidak bisa memilih akibatnya". Anak harus dilatih mencerna harapan orang tua di masa depan. Di ajak melihat kehidupan yang lebih baik di masa depan. Nyalakan impiannya.

   Setelah itu,fahamkan mengenai keniscayaan berjuang. Bersabar dalam proses.Dan berkonsenkuensi menunda kesenangan.memang tidak mudah memahamkan pada anak.Tapi akan semakin parah kalau orang tua malas membuka tema komunikasi tentang gambaran masa depan.lalu hanya cari gampangnnya. Topik komunikasinnya hanya respon pada aktifitas mereka saat ini.Dipikirnya yang penting anak nurut Disuruh ini itu mau. Orang tua tak peduli apakah di dalam jiwa sudah terkandung nilai atau kosong. Orang tua tak peduli.Apakah motif patuhnya kepada
orang tua dikarenakan nilai "Aku ingin masuk Surga", atau "Orang tuaku sudah banyak berkorbanuntukku", atau " malu kalau jadi anak durhaka" atau hany karena takut dimarahi saja.Terlebih soal masa depan akhirat.Luqman menguatkan jiwa putranya dengan pondasi ketiga. Meyakinkan tentang adanya hari pembalasan. Bahwa semua manusia akan mati.Lalu mengalami alam kubur. Lalu dibangkitkan di akhirat


   Luqman meyakinkan pada anaknya.Bahwa seluruh amal perbuatan manusia akanb dibalas dengan adil oleh Allah SWT. Sejak kecil Luqman menanamkan visi akhirat.Seluruh amal,harus terkonfirmasi pada alasan akhirat. Sekecil apapun amal,kata luqman pasti dihadirkan kelak oleh Allah. Masa kanak - kanak, otak kritisnya belum sempurna.sehingga nilai apapun yang dimasukkan, mereka relatif akan percaya. Karena diusia ini, keyakinan urusan akhirat harus diutamakan. Sebab persoallan akhirat adalah hal yang tak bisa dijangkau oleh nalar.adalah yang tak bisa dijangkau oleh nalar. Jangan biarkan ketika nalar kritis mereka sempurna,seiring kedewasaan tanggung jawab dunia juga mulai berdatangan, lalu mereka menjalani dalam kondisi minim inforamsi tentang akhirat. Dalam kondisi mereka tak pernah sungguh - sungguh memimpikan kehidupan akhirat.

   Tak masalah. Tak ada efek sampingnya, jika orang tua sering - sering bicara tentang kematian. Bahwa suatu saat keluarga akan dipisahkan oleh kematian. Tapi kelak akan ipisahkan oleh kematian.Tapi kelak akan bisa bertemu lagi, jika seluruh keluarga dimasukkan Allah kedalam Surga. karena amalnya. Karena kebaikannya. karena kebaikannya. karena rahmat Allah ta'ala. Begitu hendak hendaknya disampaikan dalam banyak kesempatan. Jadilah seperti penjual. Yang berusaha meyakinkan pembeli.Untuk membeli produknya. Produk orang tua adalah keimanan. Keimanan kepada Allah SWT. Keimanan kepada Hari Akhir. Demi anak mau menerimannya. Mencita - citakannya. Bayangkan, apa tak senang kalau anak usia 10 tahun sudah bercita - cita kuat ingin kumpul bersama ayah ibunnya di surga. sedang yang lainnya baginnyatidak terlalu pentingdari pada cita - cita Surga itu. Masyaallah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar